Kolonel Inf Ida I Dewa Agung Hadisaputra, SH Jabat Danrem 163/Wira Satya

Gentra News Bali – Denpasar, 22 Agustus 2024
Setelah melaksanakan upacara serah terima jabatan (sertijab) Danrem 163/Wira Satya, menggantikan Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana, SE, yang dipimpin Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, SIP, MSi, di Makodam IX/Udayana, selanjutnya pejabat baru Kolonel Inf Ida I Dewa Agung Hadisaputra, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcabrem 163 mengikuti acara tradisi Tepung Tawar, saat memasuki halaman Makorem 163/Wira Satya, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Kamis (22/8/2024).

Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Cke I Made Oka Widianta menjelaskan, kegiatan prosesi Tepung Tawar merupakan tradisi satuan dan rutin dilaksanakan oleh pejabat baru yang memimpin satuan Korem 163/Wira Satya, yang bermakna sebagai penyucian diri secara lahiriah dan bathiniah. Dimulai dari kedatangan pejabat baru di pintu masuk halaman hingga menuju depan lobi Makorem 163/Wira Satya, yang dipandu dan dipimpin oleh pemuka agama Hindu Korem 163/Wira Satya Pinandita Lettu Inf I Nyoman Wardika.

“Makna dari tradisi Tepung Tawar adalah sebagai penghormatan terhadap warga baru atau tamu (Atiti Pranam) dengan harapan akan tercipta hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, antar sesama manusia, dan dengan alam semesta sesuai konsep Tri Hita Karane,” jelas Kapenrem, seraya menuturkan, saat itu Pinandita memoleskan tepung tawar pada tangan, badan, dan kaki pejabat baru Danrem 163/Wira Satya dan istri, juga merupakan simbol Dewa Siwa yang memiliki tugas sebagai pelebur atau pembersihan serta memberikan aura kesucian.

Termasuk memoleskan arang dengan makna simbol Dewa Wisnu yang memiliki tugas sebagai pemelihara alam beserta isinya, sehingga terwujud kesinambungan. Sedangkan, kayu atau daun pohon Dadap adalah kayu sakti sebagai lambang Dewa Brahma yang memiliki tugas sebagai pencipta alam semesta beserta isinya dalam wujud keberanian atau ksatria.

Sementara, pemakaian benang Tri Datu yang diikatkan di tangan kanan dan memiliki aksara Aum sebagai simbul Dewa Brahma (warna merah), Ung merupakan simbul Dewa Wisnu (warna hitam), serta Mang adalah simbul Dewa Siwa (warna putih) sebagai pengikat semangat persatuan dan kesatuan.

“Terakhir, berupa pemercikan air suci perlambang Dewa Kesucian yang memberikan aura kesejukan, ketenangan, dan arah yang baik kepada setiap insan ciptaanTuhan, dengan harapan dalam setiap pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan tenang seperti air mengalir,” urai Mayor Made Oka Widianta.

Setelah istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan tradisi Pedang Pora untuk mengantar dan melepas mantan Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana, beserta istri meninggalkan halaman Makorem 163/Wira Satya. Untuk menyongsong dan melaksanaan tugas yang baru sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasrem, para Kasi Kasrem 163/Wira Satya, semua Dandim jajaran Korem 163/Wira Satya, para Komandan/Kepala Balak Aju Korem 163/Wira Satya, pengurus Persit KCK Koorcab Korem 163/Wira Satya, serta seluruh anggota Korem 163/Wira Satya.

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *