Gentra News NTT-SUMBA BARAT, Sebagai upaya untuk mengantisipasi, mengurangi atau menghilangkan dampak dan risiko terjadinya bencana,
serta tata cara menghadapi jika terjadi segala macam bencana alam, Satgas TMMD Ke 117 Kodim 1613/Sumba Barat bersama BPBD Kabupaten Sumba Barat menggelar sosialisasi dan penyuluhan bencana alam kepada warga, Kamis (03/08/2023).
Sosialisasi berlangsung di Aula Kantor Desa Kabukarudi Kecamatan Lamboya Kabupaten Sumba Barat yang di hadiri Pasiter Kodim 1613/Sumba Barat Kapten Inf M. Zainul Ekhsan, Dan SSK TMMD Kapten Inf I Nyoman Sukada, Kabid P & K BPBD Kabupaten Sumba Barat Yohanis K. Wawo, S.STP, Kepala Desa Kabukarudi, Babinsa serta warga masyarakat.
Perwira Seksi Tertorial (Pasiter) Kodim 1613/Sumba Barat Kapten Inf M. Zainul Ekhsan menyebutkan bahwa dalam sasaran Non fisik TMMD salah satunya melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan bencana kali ini, mengandeng
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Sumba Barat.
“Hari ini kita melaksanakan penyuluhan penanggulangan bencana kebakaran dan penyuluhan bencana banjir dan gempa yang
mana kegiatan ini merupakan sasaran non fisik TMMD ke 117 Kodim Sumba Barat,” ujarnya.
“Lebih lanjut di katakan Pasiter bahwa kegiatan non fisik dalam rangka TMMD reguler ke 117 untuk meningkatkan
pengetahuan tentang penanggulangan bencana kebakaran dan penanggulangan bencana banjir dan gempa kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BPBD Kabupaten Sumba Barat Kabid P & K (Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Yohanis K. Wawo, S.STP.
Dij elaskan dalam materi yang di sampaikan oleh Yohanis K. Wawo bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang di sebabkan faktor alam atau non alam,
maupun faktor manusia sehingga menimbulkan korban jiwa.
“Adapun jenis bencana antara lain bencana alam meliputi banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus dan lain-lain,” terangnya.
“Adapun bencana non alam yaitu gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Sedangkan bencana sosial antara lain konflik antar kelompok, konflik antar komunitas,” lanjutnya dengan gamblang.
“Adapun upaya mitigasi bencana alam, kata Yohanis, antara lain mitigasi berbasis partisipasi, mitigasi berbasis vegetasi, mitigasi berbasis adaptasi dan pembangunan berkelanjutan. Bencana dapat menghambat pembangunan,” pungkasnya.
Rossa

