Sumbawa Barat – Pada Kamis (11/9/2025) malam, bertempat di Central Kediaman Wakil Bupati Sumbawa Barat, Lingkungan Muhajirin, Kelurahan Bugis, Kecamatan Taliwang, telah berlangsung kegiatan Forum Yasinan (Pelayanan Setara Inklusif Andalan) sebagai salah satu inovasi pelayanan publik Kabupaten Sumbawa Barat. Acara dipimpin langsung oleh Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si., dan dihadiri sekitar 300 orang peserta dari unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, serta masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov., Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Rendra Agit Trisnawan, jajaran SKPD, camat, lurah, kepala desa, agen PDPGR, serta para tokoh masyarakat. Kegiatan diawali dengan shalat magrib berjamaah, makan bersama, dilanjutkan shalat isya, kemudian pemaparan program kerja oleh sejumlah kepala dinas.
Dalam pemaparannya, Kadis Dispora menekankan pentingnya pembangunan pariwisata berbasis kerakyatan, terutama dengan adanya rencana operasional Bandara Kiantar pada Desember 2025 yang diharapkan mampu meningkatkan perputaran ekonomi daerah. Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan menyampaikan capaian bidang kearsipan yang berhasil meraih predikat terbaik di tingkat Provinsi NTB, serta upaya peningkatan literasi masyarakat melalui perpustakaan daerah dan pojok baca digital.
Forum Yasinan juga membuka ruang dialog interaktif. Salah satu peserta, Bapak Toni, guru SDN 2 Kertasari, menanyakan terkait layanan makan bergizi yang belum merata, serta insiden siswa yang mengalami keracunan. Menanggapi hal tersebut, Dandim 1628/Sumbawa Barat menjelaskan bahwa pendirian Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) harus melalui tahapan registrasi dan verifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Meski lahan tersedia cukup banyak, tantangan utama adalah mencari mitra atau yayasan yang bersedia mengelola, mengingat adanya risiko keterlambatan pembayaran maupun kasus keracunan di beberapa daerah.
“Seharusnya insiden keracunan tidak terjadi bila sistem SPPG dijalankan dengan benar. Di dalamnya terdapat tiga peran sentral yang wajib ada, yakni Kepala Dapur, Ahli Gizi, dan Akuntan. Apabila salah satu lalai, maka kualitas makanan tidak terjaga,” tegas Dandim. Ia juga menambahkan bahwa saat ini Kodim 1628/Sumbawa Barat tengah mendorong percepatan pembangunan SPPG, dengan rencana pendirian satu unit SPPG di sekitar Makodim dan satu dapur tambahan di Kecamatan Jereweh yang segera beroperasi setelah melewati tahap verifikasi BGN.
Forum Yasinan yang rutin digelar setiap malam Jumat ini bukan sekadar ajang doa bersama, tetapi menjadi wadah aspirasi dan evaluasi pembangunan secara langsung antara pemerintah daerah dan masyarakat. Melalui forum ini, transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan publik di Kabupaten Sumbawa Barat semakin terbuka. Kegiatan berakhir pada pukul 22.15 WITA dengan tertib, aman, dan lancar, mencerminkan semangat sinergi pemerintah daerah bersama TNI-Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
(R@t)