Gentra News NTT-KODIM 1605/BELU, Pipa distribusi air bersih untuk warga seringkali mengalami kerusakan, baik kerusakannya diakibatkan karena kondisi alam maupun karena ulah manusia. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah Desa dan warga rutin melakukan pengecekan. Bilamana ada kendala yang cukup berat yang menjadikan air tidak mengalir, segera dilakukan kerja bakti untuk melakukan pembenahan agar masalah yang ada segera dapat diatasi.
Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh Babinsa Babotin Maemina Koramil 1605-04/Betun Serka Rui Vicente bersama Ketua BPD serta masyarakat melakukan kerja bakti pembenahan pipa air bersih dari sumber mata air menuju ke pemukiman warga di Dusun Manukakae, Desa Babotin Maemina, Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka, Jumat (3/11/2023).
Dalam kegiatan kerja bakti pembenahan pipa air bersih tersebut ditemukan sepanjang 50 meter sebanyak tiga titik dari mata air menuju kampung Bene-Bene yang rusak atau putus karena terbakarnya semak-semak yang sengaja di bakar oleh oknum masyarakat pada saat membuka lahan pertanian baru.
Menyikapi akan hal tersebut, Babinsa Serka Rui Vicente kembali dengan tegas mengingatkan kepada warga masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara dibakar, sebab hal tersebut akan berakibat pada kerusakan alam dan berdampak pada masyarakat itu sendiri.
“Terputusnya pipa air ini dampaknya sendiri langsung dirasakan oleh warga itu sendiri sehingga menyebabkan warga kekurangan air bersih untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal diduga akibat ulah tangan manusia yang sengaja membakar hutan untuk dijadikan lahan pertanian” ungkap Babinsa Rui.
Oleh karena itu Babinsa Serka Rui Vicente menyampaikan dan mengimbau kepada warga untuk tidak membakar saat membuka lahan pertanian, karena tindakan seperti membuka lahan dengan cara membakar hutan merupakan hal yang secara tegas dilarang dalam undang-undang.
“Hal ini jangan sampai terulang kembali sebab apabila diketahui akan di proses sesuai aturan yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Desa berupa denda uang dan kain adat sesuai kesepakatan bersama” tandas Serka Rui.
Rossa

