Gentra News NTT – Ende, Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali, dengan menggunakan perhitungan Bali yaitu pada hari Buddha Kliwon Dungulan ( Rabu Kliwon wuku Dungulan ), sebagai hari kemenangan Dharma (Kebenaran) melawan Adharma (kejahatan),
Perayaan Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan adalah momen penting bagi umat Hindu, momen perayaan hari Raya ini juga dilaksanakan oleh umat hindu yang berada di Kabupaten Ende
Perayaan Umat Hindu di Kabupaten Ende dirayakan di pure puseh woloare Kelurahan Roworena Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende dan di pimpin oleh Jro Mangku I Ketut Sunarte, Rabu (28/2/2024).
Dalam kesempatan itu Dandim 1602/Ende Letkol Kav I Nengah Pendi R., S. T, yang mengikuti acara perayaan mengungkapkan bahwa perayaan galungan adalah upacara sakral yang memberikan makna spiritual dimana merayakan kemenangan dharma (kebenaran) dan melawan adharma (kejahatan), serta menegaskan kemampuan manusia untuk menegakkan dharma di atas adharma.
Selain itu Letkol Kav I Nengah Pendi menjelaskan, Hari Raya Galungan juga diperingati sebagai momen penciptaan alam semesta dan isinya.
Perayaan berlanjut dengan Hari Raya Kuningan sepuluh hari setelah Galungan, mengenai sejarah dan makna hari raya Kuningan berikut ini yaitu Hari raya Kuningan merupakan bagian dari rangkaian hari raya Galungan yang dirayakan beberapa hari setelah Galungan. Istilah Kuningan berasal dari kata “uning” yang artinya “ingat”. Kuningan juga berasal dari kata “kuning” yang artinya “makmur”
Untuk diketahui, Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 diperingati masing-masing dua kali, yakni Hari Raya Galungan diperingati pada 28 Februari 2024 dan 25 September 2024. Sementara Hari Raya Kuningan diperingati pada 9 Maret 2024 dan 5 Oktober 2024.
( Pendim 1602/Ende )