Gentra.co.id Cikarang — Polri. Dalam rangka meningkatkan pelayanan darurat kepada masyarakat,
Polri melalui Baharkam Polri mengadakan pelatihan gabungan pemanfaatan ambulans udara di Gerbang Tol Cikarang Utama, Jawa Barat.
Pelatihan ini melibatkan berbagai pihak seperti Jasamarga,
Direktorat Lalu Lintas, dan Pol Udara.
Kombes Pol Hery Wiyanto, selaku Ketua Latihan Ambulance Udara,
menjelaskan kesiapan Polri dalam menghadapi potensi darurat selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kami telah menyiapkan tiga helikopter untuk digunakan sebagai ambulans udara.
Tujuan utamanya adalah memastikan pelayanan darurat dengan prinsip golden time, yaitu memberikan pertolongan secepat mungkin kepada korban kecelakaan,
terutama di lokasi yang sulit di jangkau ambulans darat akibat kemacetan,” ujar Kombes Pol Hery Wiyanto.
Ambulans udara ini di lengkapi dengan fasilitas pertolongan pertama yang setara dengan ambulans darat. Polri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit yang memiliki helipad, baik di Jabodetabek maupun di luar wilayah Jabodetabek.
“Ada 11 rumah sakit di Jabodetabek, seperti RS Mayapada dan RS Kramat Jati, serta 9 rumah sakit di luar Jabodetabek yang telah di siapkan untuk menerima korban dari ambulans udara,” tambahnya.
Helikopter yang di gunakan terdiri dari jenis Bolko dan Dolphin, yang masing-masing mampu mengangkut hingga dua korban sekaligus.
Selain itu, helikopter ini juga di lengkapi dengan teknologi hoist untuk mengevakuasi korban di lokasi yang sulit di jangkau atau tidak memungkinkan pendaratan.
“Misalnya, di Jalan Layang MBZ yang tidak memungkinkan helikopter mendarat. Kami bisa menggunakan hoist untuk mengangkat korban ke helikopter,” jelas Kombes Hery.
Pelayanan ini tidak hanya terbatas pada masa Nataru, tetapi juga akan berlangsung secara berkelanjutan untuk berbagai kegiatan operasional Polri.
“Kami bekerja sama dengan operator lain, seperti Jasamarga dan Direktorat Lalu Lintas, untuk memastikan bahwa ketika ada kondisi darurat di titik kemacetan padat,
ambulans udara siap di terjunkan,” katanya.
Dalam simulasi yang di gelar hari ini, mekanisme kerja ambulans udara di peragakan dengan melibatkan koordinasi antara lapangan, RTMC (Regional Traffic Management Center), dan Pol Udara.
“Ketika lalu lintas di lapangan meminta bantuan RTMC, kami di Baharkam langsung menurunkan helikopter untuk mengevakuasi korban,” ungkap Kombes Hery.
Dengan kesiapan ini, Kombes Hery berharap pelayanan Polri dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat selama periode Nataru.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan maksimal, terutama dalam kondisi darurat. Ambulans udara ini adalah bentuk komitmen Polri untuk melayani dengan cepat dan efektif,” pungkasnya.
Latihan gabungan ini di harapkan dapat mempercepat respons evakuasi dan penanganan korban kecelakaan, sekaligus meningkatkan koordinasi antarinstansi terkait.
Rossa