Gentra.co.id NTB – Lombok Utara – Ratusan massa mengamuk dan membakar Polsek Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, pada Senin malam (17/3). Amukan warga dipicu oleh kematian seorang pria yang dituduh mencuri ponsel, diduga akibat tekanan dari oknum polisi.
Dalam video yang beredar, terlihat sepeda motor di halaman Polsek hangus terbakar, sementara pintu dan jendela markas polisi itu dihancurkan massa yang mengamuk.
Kronologi Peristiwa
Menurut keterangan warga setempat yang enggan d isebut namanya, kejadian bermula dari kesalahpahaman di gerai Alfamart wilayah Kayangan. Seorang pria yang tengah berbelanja menitipkan ponselnya untuk diisi daya. Saat kembali, ia secara tidak sengaja mengambil ponsel milik pegawai Alfamart.
Sesampainya di rumah, pria tersebut menyadari kekeliruannya dan berniat mengembalikan ponsel itu. Namun, sebelum ia sempat melakukannya, pegawai Alfamart telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Kasus ini akhirnya di bawa ke Polsek Kayangan, dan setelah di mediasi, kedua belah pihak sepakat berdamai.
Namun, menurut sumber yang sama, seorang oknum polisi di duga meminta sejumlah uang kepada pria tersebut agar kasusnya tidak di proses lebih lanjut. Jika tidak membayar, ia di sebut-sebut di ancam hukuman penjara hingga lima tahun. Tekanan ini di duga membuat pria tersebut depresi hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kabar kematian pria itu memicu kemarahan warga. Massa yang tersulut emosi langsung bergerak menuju Polsek Kayangan, menyerang, dan membakar kantor polisi tersebut.
Situasi Terkini
Hingga berita ini di turunkan, Kasi Humas Polres Lombok Utara, Ipda I Made Wiryawan, belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. “Masih di lokasi ini. Nanti saja ya. Yang penting situasi sudah kondusif,” ujarnya singkat.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, termasuk dugaan pemerasan yang menjadi pemicu utama amukan warga.
Rossa