Rahina Tumpek Landep Peralatan dan Perlengkapan Kodim 1609/Buleleng di Upakarai

Gentra News Bali – Buleleng, Bali – Tumpek Landep adalah salah satu hari suci dalam budaya Bali. Dalam bahasa Bali, “tumpek” berarti “memuja” atau “memberikan penghormatan”, sedangkan “landep” berarti “tajam” atau “berkekuatan”. Hari Tumpek Landep biasanya di rayakan setiap enam bulan sekali atau setiap 210 hari tepatnya jatuh setiap Saniscara Kliwon atau Sabtu Wuku Landep

Makna dari Tumpek Landep terkait dengan penghormatan dan keberkahan terhadap benda-benda yang berkekuatan dan tajam, seperti pisau, keris, senjata tradisional bali dan peralatan lainnya yang terbuat dari logam atau besi. Pada hari ini, Sabtu tanggal 03/06/23 Kodim 1609/Buleleng melakukan upacara dan ritual khusus untuk memuja, membersihkan, dan memberikan berkah kepada semua benda-benda tersebut.

Kodim 1609/Buleleng, melaksanakan Tumpek Landep sebagai bagian dari upaya untuk menjaga dan merawat benda-benda logam yang di gunakan dalam tugas sehari-hari. Tujuannya adalah untuk memohon keselamatan, perlindungan, serta energi positif yang melimpah agar benda-benda tersebut dapat di gunakan dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya dalam menjalankan tugas kemanunggalan dengan masyarakat.

Upakara Tumpek Landep yang di puput oleh Jro Mangku PNS Rodenayasa mempunyai makna pesan penting tentang tanggung jawab dalam merawat dan menjaga aset negara. Senjata, mobil, dan kendaraan dinas lainnya merupakan alat yang vital dalam mendukung tugas-tugas pertahanan dan keamanan di wilayah Buleleng. Dengan membersihkan dan merawat dengan baik, di harapkan benda-benda tersebut akan tetap berfungsi optimal dan dapat di gunakan dalam situasi yang memerlukan.

Dengan melakukan persembahan, di harapkan hubungan yang baik antara manusia, benda-benda logam, dan alam semesta dapat terjalin

dengan baik, dan upakara Tumpek Landep menjadi momen yang sarat dengan makna dan nilai-nilai spiritual. Selain menjaga dan merawat aset negara, kegiatan ini juga menghormati tradisi, dan mengaktualisasikan nilai-nilai budaya yang melekat dalam masyarakat Bali.

ROSSA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *