Jembrana, 3 Juli 2025 — TNI Angkatan Darat melalui Kodim 1617/Jembrana menurunkan 80 personel untuk memperkuat upaya pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, tepatnya di jalur pelayaran Ketapang–Gilimanuk pada Rabu malam, 2 Juli 2025, pukul 23.00 WIB.
Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah, langsung memimpin operasi di lapangan sejak dini hari, setelah menerima laporan mengenai insiden tenggelamnya kapal. “Kami langsung mengerahkan 80 personel untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban, serta membantu koordinasi dengan Basarnas, Polairud, dan unsur SAR lainnya,” ujar Letkol Adriansyah dari Posko Induk Gilimanuk.
Menurut informasi dari Pos Basarnas Banyuwangi, kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk, dengan membawa 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan. Sekitar pukul 23.20 WIB kapal mengalami masalah pada ruang mesin, dan pada pukul 23.35 WIB kapal dinyatakan tenggelam.
Hingga Kamis pagi, tim gabungan berhasil mengevakuasi 26 korban, terdiri dari 14 orang dalam kondisi selamat dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia. Proses pencarian masih terus dilakukan terhadap penumpang lain yang diduga masih berada di laut.
Letkol Inf M. Adriansyah menegaskan, “TNI berkomitmen penuh dalam mendukung operasi kemanusiaan ini. Kami tidak hanya mengerahkan personel, tetapi juga peralatan SAR seperti perahu karet, alat komunikasi, dan kendaraan lapangan. Ini adalah bentuk nyata sinergi TNI dalam membantu keselamatan rakyat.”
Adapun para korban selamat saat ini telah dievakuasi dan ditampung sementara di rumah warga di Desa Pebuahan, Kecamatan Negara. Tim kesehatan TNI juga dikerahkan untuk melakukan pengecekan kondisi fisik dan memberikan layanan medis dasar.
Pihak Kodim 1617/Jembrana juga membuka Posko Informasi Korban di Pelabuhan Gilimanuk guna membantu pihak keluarga mendapatkan informasi resmi terkait proses evakuasi dan identifikasi.
Kodim 1617/Jembrana turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dunia, serta terus mengupayakan segala daya untuk mempercepat pencarian korban lainnya. Situasi cuaca dan gelombang laut tinggi menjadi tantangan tersendiri, namun tidak menyurutkan semangat seluruh unsur SAR yang terlibat.