Sinergi Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Pecalang Pastikan Kelancaran Ngaben Ibu dan Anak di Desa Penyabangan

Gerokgak, Buleleng – Ratusan warga dan tokoh masyarakat berkumpul dalam suasana duka yang khidmat di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, pada Selasa (2/9/2025). Mereka hadir untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengiringi upacara pengabenan (kremasi) bagi dua warga, almarhumah Putu Dewi Purnami (30) dan putranya, Gede Desta Narimahendra (9), yang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis pada 28 Agustus 2025 lalu.

Acara pengabenan yang berlokasi di Jalan Seririt-Gilimanuk ini menjadi momen haru bagi keluarga dan seluruh masyarakat desa. Meskipun diselimuti duka, prosesi ini juga menunjukkan eratnya tali persaudaraan dan solidaritas antarwarga. Hal ini terlihat dari kehadiran sekitar 300 orang yang turut serta dalam iring-iringan upacara, termasuk sanak keluarga, tetangga, hingga para tokoh desa.

Peltu I Ketut Sariyana, Babinsa Desa Penyabangan, terlihat sigap bersinergi dengan Bhabinkamtibmas dan Pecalang Desa Adat Penyabangan untuk mengamankan seluruh rangkaian acara. Kehadiran mereka memastikan kelancaran arus lalu lintas dan ketertiban selama prosesi berlangsung, mulai dari rumah duka hingga lokasi kremasi. Sinergi antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Pecalang ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang solid dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam acara-acara adat yang penting seperti pengabenan.

Turut hadir dalam upacara ini adalah Perbekel Penyabangan dan Klian Adat Penyabangan, yang menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah desa dan tokoh adat terhadap keluarga yang berduka. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai bentuk belasungkawa, tetapi juga sebagai simbol kehadiran negara dan adat di tengah-tengah masyarakat.

Prosesi pengabenan berjalan dengan lancar dan tertib, mencerminkan kearifan lokal masyarakat Bali dalam menyikapi kepergian. Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi kunci dalam meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, sekaligus memastikan upacara adat dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Upacara pengabenan ini bukan hanya sekadar prosesi ritual, tetapi juga cerminan dari kuatnya nilai-nilai sosial dan budaya yang masih dijunjung tinggi di Bali. Dalam setiap langkahnya, masyarakat menunjukkan rasa empati, saling tolong-menolong, dan penghormatan yang mendalam terhadap sesama, terutama di saat-saat paling sulit. Solidaritas seperti inilah yang terus menjaga keharmonisan dan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat Desa Penyabangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *