Klungkung,- Suasana tak seperti biasanya terlihat jelas di Desa Adat Gelagah Sembir Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung pada Rabu ( 01/10/25 ) sore. Ratusan ibu-ibu tampak berpakaian adat seragam putih kuning dengan menjungjung banten ( gebogan ) dengan ukuran dan model yang sama terlihat berjalan rapi beriringan.
Suasana ini dipicu dengan digelarnya tradisi mepeed sebagai rangkaian dari upacara keagamaan karya di Pura Dalem Sembir.
Ditengah tradisi mepeed ini tampak pula aparat keamanan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang dibantu para pecalang begitu sigap melaksanakan pengawalan dan pengamanan.
Iya, hari ini digelar tradisi mepeed yang diselenggarakan oleh warga Desa Adat Gelagah Sembir Desa Kutampi sebagai rangkaian karya di Pura Dalem Sembir,”ucap Babinsa Kutampi Sertu Nursam Muliadi.
Kegiatan Mepeed ini merupakan bagian dari prosesi adat keagamaan yang melibatkan krama adat beserta sekaa teruna-teruni dengan membawa berbagai perlengkapan upakara secara beriringan menuju Pura Dalem Sembir.
Tradisi ini memang memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah peserta menggunakan pakaian dan banten yang sama. Saat pelaksanaannyapun diatur dengan sangat rapi, dimana para wanita yang membawa banten berjalan secara beriiringan,”jelasnya.
Ini bukan hanya tentang tradisi, budaya dan seni semata, namun menjadi wujud nyata kebersamaan, guyub rukun dan gotong royong, sehingga tradisi mepeed tidak bias dilakukan sendiri, mesti secara bersama-sama,”ungkapnya.
Untuk memastikan seluruh prosesi mepeed ini berjalan aman, tertib dan lancer, hari babinsa, Bhabinkamtibmas dan pecalang bersinergi utnuk melaksanakan pengawalan dan pengamanan.
Disamping memastikan kelancaran tradisi ini, keberadaan dirinya juga menjadi bentuk sinergitas dan kebersamaan Babinsa bersama masyarakat serta dukungan penuh terhadap kelestarian tradisi, adat dan budaya local,”imbuhnya. ( Pendim 1610/Klungkung ).