Gentra News Bali-Buleleng, 28 Juli 2024 – Suasana khidmat dan haru syahdu menyelimuti perayaan Pattidana yang digelar di Wihara Samyag Darsana, Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada Minggu pagi. Acara yang bertujuan untuk mengenang dan menghormati jasa para leluhur ini dihadiri oleh sekitar 200 umat Buddha, serta mendapat pengamanan ketat dari Babinsa Desa Petandakan, Koptu Putu Agus Semaradana dan Bhabinkamtibmas, Iptu Made Sudida.
Dalam perayaan ini, umat Buddha bersama para Bikhusangha Dammaratano dan Olaraguno mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan dengan khusyuk. Suasana semakin khidmat dengan lantunan doa-doa yang dipanjatkan untuk para leluhur.
Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang hadir di lokasi tidak hanya bertugas mengamankan jalannya acara, tetapi juga aktif berinteraksi dengan umat Buddha. Mereka menyampaikan pesan-pesan kamtibmas agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang baik dari umat Buddha dan pihak vihara. Semoga perayaan Pattidana ini dapat semakin mempererat tali persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama,” ujar Koptu Putu Agus Semaradana.
Makna Mendalam di Balik Perayaan Pattidana
Pattidana merupakan tradisi yang sangat penting bagi umat Buddha. Melalui perayaan ini, umat Buddha diajak untuk merenungkan kembali jasa-jasa para leluhur yang telah membuka jalan bagi perkembangan agama Buddha. Selain itu, Pattidana juga menjadi momen untuk memperkuat tali silaturahmi antar sesama umat Buddha.
Suksesnya Perayaan Pattidana Menjadi Contoh Toleransi
Keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam perayaan Pattidana ini menjadi bukti nyata tentang toleransi beragama di Kabupaten Buleleng. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa aparat keamanan senantiasa siap memberikan perlindungan dan pelayanan kepada seluruh masyarakat, tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan.
