TTU–Kefamenanu, Kamis 17 Juli 2025. Langit pagi di atas Makodim 1618/TTU menjadi saksi berkibarnya Sang Saka Merah Putih dalam upacara tujuh belasan yang berlangsung khidmat dan penuh semangat. Seluruh personel TNI dan ASN Kodim hadir dengan sikap tegap dan disiplin tinggi di lapangan upacara Jalan A. Yani, Kel. Kefa Selatan, Kec. Kota Kefamenanu, Kab. TTU., Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kasdim 1618/TTU Mayor Inf Nur Marsudi, Lettu Inf Agistinus Dakosta sebagai Perwira Upacara dan Lettu Inf Adolfo Mendonsa sebagai Komandan Upacara.
Tak hanya sebagai rutinitas bulanan, upacara ini menjadi momen penguat nilai-nilai dasar perjuangan bangsa. Dibacakan dengan penuh semangat, teks Pembukaan UUD 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan Panca Prasetya Korpri kembali mengingatkan seluruh peserta bahwa pengabdian kepada negara dimulai dari integritas dan kesetiaan terhadap jati diri TNI dan ASN.
Dalam amanat tertulis Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjutak, M.Sc., yang dibacakan oleh Mayor Inf Nur Marsudi, disampaikan pesan penting untuk mengawal semester kedua tahun anggaran 2025 dengan kerja yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel. “Tidak boleh ada celah penyimpangan, sekecil apapun. Mari jaga kepercayaan rakyat dengan bekerja secara cermat dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Kasad juga menekankan peran vital TNI AD dalam membantu program pembangunan dan menjadi garda terdepan saat bencana melanda. Sejumlah program unggulan seperti TNI AD Manunggal Air, ketahanan pangan, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), hingga pengoperasian ponton pembersih sampah menjadi bukti nyata bahwa TNI hadir bukan hanya menjaga kedaulatan, tapi juga menjawab kesulitan rakyat.
Namun dalam amanat tersebut, terdapat pula peringatan keras yang mengguncang: ancaman moral dari judi online (Judol) dan pinjaman online ilegal (Pinjol). Kedua fenomena ini dinilai telah merusak tatanan disiplin dan kehormatan prajurit. “Jangan biarkan godaan sesaat menghancurkan kehormatan yang dibangun seumur hidup. Lindungi diri, keluarga, dan institusi,”
Dengan semangat pengabdian yang tinggi, upacara tujuh belasan ini menjadi pengingat bahwa menjaga kehormatan dan menjalankan tugas bukan hanya soal fisik dan senjata, tapi juga tentang integritas, moralitas, dan kecintaan terhadap rakyat dan tanah air. Kodim 1618/TTU terus berdiri tegak sebagai benteng pertahanan sekaligus pilar harapan masyarakat Timor Tengah Utara.
(PENDIM 1618/TTU)