Buleleng, 4 Oktober 2025 — Pemandangan akrab dan penuh kehangatan terlihat di Banjar Dinas Banyupoh, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, hari Sabtu (4/10) ini. Bukan dalam agenda resmi militer, melainkan dalam balutan tradisi kekeluargaan Bali, Babinsa Desa Banyupoh, Serma Putu Sudiarsana, hadir melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dalam wujud menghadiri undangan upacara pernikahan (Menyama Braya) putra dari Bapak Ketut Suasta Budiada.
Kegiatan yang dimulai tepat pukul 10.00 Wita ini bukan sekadar pemenuhan undangan biasa, melainkan implementasi nyata dari konsep Menyama Braya, sebuah filosofi khas Bali yang menekankan persaudaraan, kebersamaan, dan gotong royong antarwarga. Kehadiran Babinsa di tengah suka cita ini menjadi simbol kuat bahwa TNI, khususnya Babinsa, adalah bagian integral dari masyarakat binaannya.
Tujuan utama dari Komsos yang dilakukan Serma Putu Sudiarsana ini sangatlah strategis. Dengan berbaur langsung dalam momen penting seperti pernikahan, Babinsa berupaya memelihara dan meningkatkan hubungan yang sudah terjalin baik dengan warga masyarakat desa binaan. Terjalinnya komunikasi yang harmonis ini menjadi fondasi penting untuk mencapai kesamaan persepsi dan kerja sama yang erat antara TNI dan rakyat.
Dalam suasana santai dan kekeluargaan inilah, pesan-pesan penting dapat disampaikan dengan lebih efektif. Komsos ini menjadi sarana Babinsa untuk:
Meningkatkan Kepedulian dan Kepekaan Masyarakat: Mendorong warga untuk lebih peka terhadap dinamika yang terjadi di lingkungan sekitar, baik dalam aspek Geografi (kondisi wilayah), Demografi (kependudukan), maupun Kondisi Sosial (situasi kemasyarakatan).
Menumbuhkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara: Memberikan pemahaman, menggugah, dan mengajak masyarakat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan meningkatkan motivasi tentang Bela Negara.
Melalui partisipasi aktif warga dalam pertahanan negara, sinergi ini diharapkan dapat berkontribusi besar dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat dan sejahtera.
Kehadiran Serma Putu Sudiarsana pada upacara pernikahan ini menegaskan kembali peran strategis Babinsa sebagai garda terdepan dalam pembinaan wilayah. Mereka adalah mata dan telinga TNI di tingkat desa, sekaligus jembatan komunikasi yang tak terpisahkan antara institusi pertahanan dengan rakyat.
Dalam tradisi Menyama Braya, Babinsa bukan hanya sekadar aparat keamanan, melainkan saudara yang turut merasakan kebahagiaan dan kesusahan warganya. Inilah esensi dari Kemanunggalan TNI dengan Rakyat yang terus dipertahankan dan diperkuat, menjadikan kegiatan Komsos, bahkan dalam balutan menghadiri pernikahan, sebagai upaya konkret dalam menjaga stabilitas dan keutuhan bangsa dari lini paling dasar.