TMMD: Tak Satu Jengkal Pun Dari Negeri Ini Akan Dibiarkan Tertinggal.

Feature

 

 

 

 

 

Oleh: Rossa Hakim

 

 

Gentra.co.id –NTT-Kupang, Angin laut berembus kencang menyambut pagi di Pulau Semau, sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah barat daya Kota Kupang. Selama bertahun-tahun, pulau ini seperti bayang-bayang sunyi di tengah riuhnya pembangunan daratan Timor. Namun sejak awal Mei 2025, denyut harapan mulai terasa kembali—dibawa oleh pasukan berseragam loreng dalam Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 1604/Kupang.

Semau, yang selama ini hanya disebut dalam peta dan jarang disapa dalam program strategis pembangunan, kini menjadi pusat perhatian. TMMD hadir bukan hanya membawa alat berat dan material bangunan, tapi juga menghadirkan kembali semangat kebangsaan di pulau terluar itu.

 

Dari Pulau Terpencil Menuju Perhatian Nasional

Dipimpin oleh Dandim 1604/Kupang Kolonel Inf Kadek Abriawan, sebagai Dansatgas kegiatan TMMD Ke-124 difokuskan Jalan di desa Huilelot Kecamatan Semau Kab. Kupang Target utamanya adalah membuka akses jalan dan pengerasan sepanjang 1,4 Km dan merehab 1 unit rumah warga yang sebelumnya tak layak huni.

 

“Ini bukan hanya soal bangun jalan atau rumah. Ini tentang menghadirkan negara hingga ke batas terluar wilayah kita,” ujar Kolonel Inf Kadek Abriawan,

Akses jalan yang dibuka menjadi jalur penting untuk menghubungkan pemukiman warga dengan pusat desa dan pelabuhan. Jalan itu dulunya hanya berupa jalan setapak berbatu yang sulit dilalui kendaraan, terlebih saat musim hujan.

 

Prajurit, Warga, dan Peluh yang Menyatukan

 

Suasana gotong royong terasa setiap hari. Prajurit TNI tak canggung memanggul batu, mencangkul tanah, bahkan mengangkut air bersama warga. Tawa dan peluh mereka menyatu dalam kerja kolektif yang membongkar keterisolasian.

 

“Bapa-bapa TNI tidak hanya bangun jalan, tapi juga ajar kami disiplin dan kasih semangat,” ucap Bapak Kornelis, seorang warga setempat.

Bagi masyarakat Semau, kehadiran TNI dalam TMMD bukan semata bantuan teknis, tapi bentuk nyata kepedulian. Anak-anak pun tampak antusias. Mereka belajar baris-berbaris, menyanyi lagu nasional, hingga mendengar dongeng kebangsaan dari para prajurit.

 

Lebih dari Infrastruktur: Membangun Karakter dan Harapan

Selain pembangunan fisik, TMMD Ke-124 juga menggelar kegiatan nonfisik berupa penyuluhan bela negara, bahaya narkoba, penanggulangan stunting, hingga layanan kesehatan dan keagamaan. Semua itu dilakukan agar pembangunan menyentuh sisi manusiawi dan berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat tak hanya merasakan jalan mulus, tapi juga mendapat pencerahan pikiran dan jiwa,” kata Mayor Inf Sudirman , Pasiter Kodim 1604/Kupang.

Program TMMD juga menggandeng berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, tokoh agama, hingga tokoh adat. Sinergi ini menjadikan TMMD sebagai momentum konsolidasi sosial di tengah masyarakat kepulauan.

 

Jejak Harapan di Ujung Negeri

 

Kini, Semau tidak lagi terpinggirkan dalam makna sebenarnya. Jalan telah terbuka, rumah-rumah telah berdiri kokoh, dan semangat warga menyala. Anak-anak dapat bersekolah lebih mudah, hasil panen lebih gampang dijual, dan warga lebih cepat menjangkau fasilitas pelayanan dasar.

“Dulu kami hanya bisa berharap. Sekarang, kami merasa diperhatikan. Negara sudah hadir di sini,” ujar Ibu Marta, dengan mata berkaca-kaca.

 

Bupati Kupang, Yosef Lede, yang turut hadir dan menyaksikan hasil kerja TMMD ini, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap dedikasi dan kerja keras para prajurit.

“TNI tidak hanya membangun fisik, tetapi membangun harapan dan membuka akses kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat kami,” ujarnya dengan penuh rasa hormat.

 

 

 

Penutup: Menghapus Keterlupaan dengan Pengabdian

Semau bukan lagi terlupakan. Melalui TMMD Ke-124, pulau ini mendapat tempat dalam denyut nadi pembangunan nasional. Di sana, di titik paling luar wilayah Kupang, prajurit TNI membuktikan bahwa pengabdian tak mengenal jarak.

Di antara hamparan laut dan ilalang, loreng TNI tak hanya menandai kehadiran, tapi juga menjadi simbol harapan. Harapan bahwa tak satu jengkal pun dari negeri ini akan dibiarkan tertinggal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!