TNI Bersinergi dengan Pemerintah Desa dan Tenaga Kesehatan untuk Rencana Pembangunan Desa Matanae 2026

Rote Ndao, 24 September 2025 – Babinsa Koramil 1627/Rote Ndao, Sertu Camilo Desousa, ikut hadir dan mendampingi pelaksanaan Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan Tahun Anggaran 2026 serta pembahasan prioritas penanganan stunting di Desa Matanae, Kecamatan Rote Timur, Rabu (24/9/2025) pukul 12.00 WITA hingga selesai.

Kegiatan musyawarah ini digelar sebagai bagian dari upaya pemerintah desa dan pihak terkait untuk menyusun rencana pembangunan desa secara partisipatif, sekaligus mengidentifikasi prioritas program kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah stunting atau gizi buruk pada anak-anak.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh dan pihak terkait, antara lain Wakil Camat Rote Timur, Sekcam Rote Timur, Babinsa Koramil 1627/Rote Ndao, Ketua PPD Desa Matanae beserta anggota, Tim Perencanaan Pembangunan Kecamatan Rote Timur (TPP), Kepala Desa Matanae, Sekdes dan perangkat desa, Kepala Puskesmas atau yang mewakili, bidan desa, tenaga gizi, kader posyandu dari setiap dusun, serta warga masyarakat Desa Matanae.

Sertu Camilo Desousa menekankan pentingnya peran Babinsa dalam kegiatan ini, yaitu memastikan keamanan, kelancaran, dan partisipasi aktif masyarakat selama proses musyawarah. Kehadiran Babinsa juga bertujuan untuk memperkuat komunikasi sosial antara TNI dan warga desa, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat berjalan transparan, tertib, dan sesuai dengan kepentingan masyarakat.

Dalam diskusi Musdes, peserta membahas sejumlah isu strategis terkait pembangunan desa untuk tahun anggaran 2026, termasuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan program pemberdayaan masyarakat. Fokus utama kegiatan kali ini adalah penanganan stunting, dengan strategi yang melibatkan puskesmas, bidan desa, tenaga gizi, serta kader posyandu, untuk memastikan program gizi dan kesehatan anak dapat tepat sasaran.

Masyarakat yang hadir diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi dan masukan terkait kebutuhan desa, sehingga rencana pembangunan lebih sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Partisipasi aktif warga diharapkan dapat memperkuat keberhasilan program penanganan stunting dan pembangunan desa secara keseluruhan.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar. Musyawarah Desa di Desa Matanae menjadi bukti nyata sinergi antara aparat TNI, pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam merancang pembangunan desa yang berkelanjutan dan memperhatikan kesehatan generasi muda.

Kegiatan ini diakhiri dengan kesepakatan bersama mengenai prioritas pembangunan tahun 2026 dan langkah-langkah strategis penanganan stunting, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Matanae dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan desa yang sehat, mandiri, dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *