Tragis! Video Nenek Aniaya Cucu di Kupang Viral, Kasus Diselesaikan Lewat Mediasi

Gentra.co.id NTT  – Kupang, 16 Januari 2025Peristiwa memilukan terjadi di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Seorang nenek, Oma Hor (70), di duga melakukan penganiayaan terhadap cucunya, Gio, seorang bocah laki-laki yang tinggal bersamanya. Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video kejadian tersebut viral di media sosial.

Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Muhammad Ciputra Abidin, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat. “Kami menerima laporan dari warga setelah video penganiayaan itu viral. Tim langsung mendatangi lokasi kejadian di Desa Noelbaki,” ujar Kapolsek, Rabu (15/1).

Latar Belakang Tragis Keluarga

Penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu, 12 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WITA di rumah Oma Hor. Gio mengalami luka lebam di punggung akibat di pukul oleh neneknya yang kesal karena Gio tidak mematuhi perintah mencuci pakaian. Bocah malang ini kini di rawat oleh tetangganya, Abraham Gasper, yang prihatin dengan kondisinya.

Keluarga Gio di ketahui hidup dalam kondisi sulit. Sang ibu telah meninggal dunia, sementara ayahnya merantau ke Ambon. Gio tinggal bersama kakaknya yang lumpuh dan adik perempuannya yang menderita anemia. Nenek mereka, Oma Hor, bekerja serabutan untuk menghidupi keluarga sambil merawat suaminya yang sedang di rawat di rumah sakit akibat kanker perut.

Proses Mediasi dan Harapan

Meskipun kejadian ini mencuat di media sosial, pihak keluarga memilih untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan melalui mediasi. “Keluarga tidak membuat laporan resmi karena mempertimbangkan usia Oma Hor dan kondisi keluarga yang sedang sakit,” kata Kapolsek.

Kapolsek Kupang Tengah juga berharap kasus serupa tidak terulang. “Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari kekerasan dalam keluarga. Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah tanpa harus melukai orang lain,” tegasnya.

Dukungan untuk Masa Depan Gio

Kasus ini membuka mata publik akan pentingnya perlindungan anak, terutama dalam keluarga dengan tekanan ekonomi dan sosial. Harapannya, mediasi yang di lakukan dapat menghasilkan solusi terbaik bagi Gio dan keluarganya, serta menjadi pembelajaran agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan.

𝙋𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙏𝙤𝙥𝙖𝙣”𝙏𝙊

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *