Gentra News BaliĀ – Tabanan – Desa Abian Tuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, kini dikenal sebagai pusat produksi bunga rampe, hasil inovasi UMKM setempat yang mengolah pandan agar tetap segar lebih lama. Usaha kreatif ini tidak hanya melestarikan tradisi budaya lokal Bali, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat melalui produk yang memiliki nilai estetika dan spiritual tinggi.
Bunga rampe dari Desa Abian Tuwung banyak diminati karena pengolahannya yang unik dan ketahanannya yang lebih lama. Pandan yang menjadi bahan utama diproses secara khusus agar tampilannya tetap segar dan harum, menjadikannya ideal sebagai sarana umat Hindu dalam upacara persembahyangan. Produk ini tidak hanya indah secara visual tetapi juga mengharumkan suasana dan memiliki nilai makna yang mendalam dalam setiap persembahan.
Seorang pengrajin bunga rampe di Desa Abian Tuwung menyampaikan, “Kami ingin memberikan yang terbaik untuk tradisi dan budaya lokal. Dengan teknik pengolahan ini, bunga rampe kami bisa bertahan lebih lama, sehingga lebih praktis dan ekonomis untuk digunakan sebagai sarana ibadah umat.”
Pemerintah Kabupaten Tabanan pun berkomitmen untuk mendukung usaha UMKM seperti ini, yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi tetapi juga memperkuat akar budaya lokal. Dengan bantuan pembinaan dan pemasaran, produk bunga rampe dari Desa Abian Tuwung diharapkan dapat semakin dikenal luas dan berkontribusi pada kemajuan pertanian dan perekonomian Tabanan.
Produksi bunga rampe ini membawa manfaat yang nyata bagi warga setempat. Selain menciptakan lapangan kerja, usaha ini juga memperkuat identitas budaya Desa Abian Tuwung sebagai pusat tradisi lokal yang lestari. Dengan demikian, produk bunga rampe ini tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga memperkaya warisan budaya Bali.
UMKM Desa Abian Tuwung kini menjadi bukti nyata bagaimana kreativitas masyarakat dapat mengangkat nilai budaya lokal sekaligus mendorong kesejahteraan ekonomi. Dengan dukungan pemerintah dan semangat inovasi warga, Tabanan terus melangkah sebagai kabupaten yang menghargai tradisi sekaligus berpijak pada kemajuan ekonomi berbasis kearifan lokal.
Rossa