Upacara Ngerapuh Dan Ngeruak Di Lahan KDKMP, Babinsa Tusan Ungkap Mohon Doa Restu Dan Keselamatan

Klungkung,- Babinsa Tusan Koramil 1610-02/Banjarangkan Serka Dewa Putu Carma Mudita bersama Bhabinkamtibmas menghadiri sekaligus mengawal upacara keagamaan mantukang/ Mudalang Ida Betara Sri, Ngerapuh lan mecaru pengeruak, Senin ( 29/12/25 ).

Upacara tersebut digelar di lahan rencana pembangunan Koperasi Desa/kelurahan Merah Putih ( KDKMP ) Desa Tusan yang dihadiri oleh Plt Perbekel Desa Tusan beserta Ketua KDKMP dan KBD sedesa Tusan.

Dengan balutan kentalnya tradisi, upacara yang dipuput oleh Jero Mangku Kukuh itupun berlangsung dengan khidmat dan lancar.

Pj Perbekel Tusan menyampaikan bahwa upacara pagi ini merupakan rangkaian ritual Hindu Bali untuk menyucikan tanah sebelum membangun dengan tujuan menjaga keharmonisan alam ( bhuana agung ).

Lahan yang akan dijadikan bangunan KDKMP ini sebelumnya adalah persawahan. Jadi ada beberapa ritual yang wajib dilakukan sesuai tuntunan kami umat Hindu yang meliputi Ngamantukang atau Ngantukang Dewi Sri yang dimaknai sebagai proses mengembalikan kuasa Ida Bhatari terhadap area itu untuk selanjutnya diubah dari yang semula sawah menjadi bangunan.

Disamping itu, rangkaian ritual dilanjutkan dengan ngerapuh yaitu membersihkan/mengubah status lahan sawah/tegalan dan ngeruak yang artinya membuka lahan baru untuk bangunan yang sekaligus dirangkai dengan mecaru (banten) untuk menyeimbangkan energi.

Dengan rangkaian ritual ini, kita harap seluruh prosesi pembangunan KDKMP ini dapat berjalan dengan aman dan lancar serta memberikan manfaat kedepannya,”imbuhnya.

Sementara itu, Babinsa Tusan Serka Serka Dewa Putu Carma Mudita menegaskan bahwa prosesi upacara ini menjadi sangat penting dilakukan. Sawah merupakan salah satu tempat yang cukup disucikan umat Hindu, sehingga ketika dialihkan fungsi wajib di upacarai.

Kegiatan ritual ini juga sekaligus untuk memohon doa dan restu agar segala sesuatu yang akan dikerjakan di lahan ini menjadi berkah bagi kita semua,”ungkapnya.

Keberadaan dirinya ini, tidak hanya bagian dari tugas babinsa untuk memastikan kelancaran kegiatan dan dukungan pihaknya untuk mensuskseskan program pemerintah semata, namun ini menjadi wujud nyata komitmen TNI dalam melestarikan adat, tradisi serta budaya dan kearifan lokal.

Jadi kehadirannya ini menjadi simbol bahwa TNI akan selalu ada dan optimal dalam melaksanakan Tupoksi sekaligus menjaga pelestarian adat. Intinya Tupoksi berjalan optimal tanpa merusak kearifan lokal,”pungkasnya. ( Pendim 1610/Klungkung ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *