Sumbawa Barat, NTB – Babinsa Desa Mantar Koramil 1628-04/Poto Tano, Serda Hendry, mewakili Danramil 1628-04/Poto Tano menghadiri Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Pekerjaan Detail Engineering Design (DED) Pembangunan Embung dan Review Desain Embung Omal Sapa yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa Barat.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa, (23/12/2025), sekitar pukul 09.30 WITA, bertempat di Aula Kantor Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.
Pertemuan PKM ini dihadiri oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa Barat Bidang Pengairan Ahmad Safwan, S.T., M.M., Camat Poto Tano Muklis, S.Pd., Kapolsek Poto Tano Ipda Abdul Gafir, Babinsa Desa Mantar Serda Hendry, Konsultan Pembangunan Embung Omal Sapa Agus Kaspun Nuri, S.T., Kepala Desa Mantar Asmono, Ketua BPD Desa Mantar Abdul Gafur, serta sekitar 20 orang tamu undangan dan perwakilan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mantar menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait rencana pembangunan embung di Dusun Omal Sapa. Ia berharap masyarakat dapat menyimak dengan baik pemaparan dari Dinas PUPR sehingga pembangunan embung nantinya dapat memberikan manfaat maksimal bagi warga Desa Mantar.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Bidang Pengairan Kabupaten Sumbawa Barat menjelaskan bahwa pembangunan Embung Omal Sapa direncanakan untuk mendukung ketahanan air masyarakat, khususnya untuk kebutuhan pertanian, peternakan, serta sebagai upaya mitigasi bencana banjir dengan menahan aliran air dari kawasan Gunung Mantar.
Camat Poto Tano dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan PKM sebagai wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan agar perencanaan dan pembangunan embung dapat berjalan tepat guna, tepat sasaran, serta berkelanjutan dengan tetap memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan kearifan lokal.
Pada sesi pemaparan materi, Konsultan Pembangunan Embung Omal Sapa menjelaskan rencana teknis pembangunan embung, meliputi kapasitas tampungan, dimensi embung dan spillway, sistem pengambilan dan pengeluaran air, keamanan struktur, serta penyesuaian dengan kondisi lingkungan sekitar.
Pembangunan embung ini diharapkan mampu menjamin ketersediaan air, meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan, mengurangi risiko kekeringan, serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Mantar.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara masyarakat, pemerintah, dan pihak konsultan, sebelum akhirnya ditutup pada pukul 10.25 WITA. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
(Pendim 1628/KSB).

