Wujudkan Lingkungan Bersih, Kodim 1626/Bangli Ajak Masyarakat Gotong Royong di Pasar Peninjoan

Bangli– Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI Tahun 2025, Kodim 1626/Bangli melaksanakan kegiatan Bakti Teritorial Prima Pembersihan Pasar Tradisional Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Jumat (19/9/2025)

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dandim 1626/Bangli, Letkol Arm I Gede Arya Girinatha Utama dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, antara lain Ketua DPRD Kabupaten Bangli, I Ketut Suastika, S.H., M.H., Kasdim 1626/Bangli, Kapten Inf I Dewa Gede Yudawan, Camat Tembuku, I Putu Sumardiana, S.STP., M.A., Danramil 1626-03/Tembuku, Kapten Cke I Komang Gita, serta Waka Polsek Tembuku, Ipda I Wayan Artha Wijaya.

Kegiatan ini diikuti oleh personel Kodim 1626/Bangli, Polsek Tembuku, staf Kecamatan Tembuku, Perbekel Desa Peninjoan beserta staf, siswa-siswi SMP Negeri 2 Tembuku, serta masyarakat Desa Peninjoan

Dalam keterangannya Dandim 1626/Bangli, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar rangkaian peringatan HUT ke-80 TNI, melainkan juga bentuk teladan nyata kepada masyarakat dalam membudayakan gotong royong.

“Harapannya, masyarakat bersama anak-anak sekolah, aparat Kecamatan, Koramil, Polsek, dan Kodim dapat membudayakan gotong royong secara berkelanjutan, minimal sebulan sekali. Gotong royong merupakan identitas, budaya, dan kewajiban yang perlu kita lestarikan sebagai wujud bela negara dalam situasi damai,” tegasnya.

Beliau juga menekankan agar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa menjadi motor penggerak kegiatan pembersihan lingkungan, baik di pura, pasar, maupun ruang publik lainnya. Dengan kebiasaan ini, masyarakat akan semakin memperkuat rasa kebersamaan, saling asah, asih, dan asuh dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bangli, I Ketut Suastika, S.H., M.H., menyoroti pentingnya penanganan sampah sebagai salah satu isu strategis yang perlu perhatian bersama.
“Permasalahan sering muncul akibat kurangnya pemilahan di sumber serta pembangunan liar yang mengganggu aliran air. Solusinya adalah pemilahan sejak awal: sampah organik dijadikan kompos, sampah anorganik dijual atau didaur ulang, dan residu ditangani lewat kesepakatan desa adat,” ujarnya.

Menurutnya, kesadaran masyarakat adalah kunci keberhasilan, bukan sekadar dorongan atau paksaan dari pemerintah. Dengan demikian, kemandirian desa dalam mengelola sampah dapat terwujud secara berkelanjutan.

Kegiatan Bakti Teritorial Prima ini diharapkan mampu menjadi teladan bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memperkuat sinergi TNI, pemerintah daerah, aparat keamanan, pelajar, dan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, tercermin nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, serta mendukung ketertiban dan kenyamanan di wilayah teritorial Kodim 1626/Bangli.
(Pendim 1626/Bangli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *