Gentra News Bali – TABANAN – Sebanyak 46 Perbekel dari Kecamatan Tabanan, Selemadeg, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, dan Pupuan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Pengelolaan Sistem Informasi Desa (SID) yang dipusatkan di Kantor Desa Gubug pada Kamis (28/11).
Bimtek yang bertujuan untuk mendukung percepatan terwujudnya Data Desa Presisi di Kabupaten Tabanan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tabanan, IGAN. Supartiwi, dan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tabanan, IGP. Winiantara.
Dalam paparannya, Kadis PMD IGAN Supartiwi menekankan pentingnya Data Desa Presisi sebagai fondasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. “Data desa presisi menjadi sumber utama informasi, membantu mempercepat pengambilan keputusan yang tepat, serta mendukung penyusunan kebijakan daerah berbasis data akurat,” ujar Supartiwi. Ia juga mendorong para perbekel untuk lebih aktif dalam pengelolaan dan pemanfaatan data desa.
Sementara itu, Sekretaris Diskominfo IGP. Winiantara menjelaskan tahapan yang telah dilakukan Diskominfo dalam mendukung implementasi SID, mulai dari instalasi sistem hingga migrasi data desa ke server Diskominfo. Ia mengakui bahwa sejumlah kendala teknis dan nonteknis masih dihadapi. Namun, Winiantara optimistis bahwa pada akhir Desember 2024, seluruh data dari 133 desa di Kabupaten Tabanan akan berhasil dimigrasikan ke server Diskominfo.
“Komitmen ini penting untuk mendukung integrasi data tingkat kabupaten dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik. Kami juga terus memberikan pendampingan kepada desa untuk memastikan semua proses berjalan lancar,” tambah Winiantara.
Sebelumnya Ketua Panitia Restan Wisnawa, menyampaikan Bimtek ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas
para perbekel dalam mengelola SID sehingga ke depan para perbekel dapat mengoptimalkan pemanfaatan SID di desa masing-masing sehingga mampu mendukung program pembangunan daerah berbasis data yang lebih transparan dan akurat. Restan Wisnawa menambahkan, setelah mendapat pembekalan, para perbekel juga akan diajak melaksanakan studi tiru ke Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Semarang Jawa Tengah.
(m)