Anev Minggu Pertama Ops Zebra Agung-2022, Ini 3 Polres Tertinggi Berdasarkan Data Kasus Laka Lantas Secara Kualitas

Denpasar gentra.co.id Seminggu Operasi Zebra berjalan, Direktorat Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Bali, laksanakan anev mingguan (minggu pertama) Ops Zebra Agung-2022, bertempat di Ruang Rapat Dit Lantas Polda Bali, Kamis (1/12/2022).

Kegiatan anev ini dipimpin oleh PS. Kabagbinops Dit Lantas Polda Bali, Kompol I Nyoman Gatra, S.H., M.H. selaku Kapusdalopsda, Ops Zebra Agung-2022. Anev ini dilaksanakan secara luring dan juga daring (via Zoom) yang diikuti oleh Pejabat Operasi (PJO) Satgas Polda dan PJO Satgas Satuan Wilayah.

“Ditinjau dari sistem manajemen dan standar keberhasilan operasi, penekanan anev minggu pertama ini adalah mengenai data kasus laka lantas secara kualitas yang terjadi di Bali,” kata Kapusdalopsda Ops Zebra Agung-2022.

Ditambahkannya, “Bahwa kejadian laka lantas minggu pertama Ops Zebra Agung-2022 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan minggu pertama Ops Zebra Agung-2021, dari 33 kasus menjadi 41 kasus” ungkap Kompol I Nyoman Gatra.

Dengan data kasus tersebut berdasarkan kualitas, ada 3 Polres yang wilayahnya tertinggi mengalami kasus laka lantas, diantaranya: 1. Diperingkat pertama Polres Buleleng; 2. Peringkat kedua Polres Gianyar; 3. Peringkat ketiga Polres Tabanan.

Kompol I Made Subadi, S.H. selaku Kaanevopsda, Ops Zebra Agung-2022 menjelaskan bahwa berdasarkan data Posko Ops Zebra Agung-2022, sebagai berikut: 1. Polres Buleleng, jumlah laka 7 kasus, meninggal dunia 2 orang, luka ringan 11 orang; 2. Polres Gianyar, jumlah laka 8 kasus, luka ringan 12 orang; 3. Polres Tabanan, jumlah laka 11 kasus, meninggal dunia 1 orang, luka ringan 14 orang.

“Dari 41 kasus laka lantas yang terjadi diperiode minggu pertama operasi, 3 wilayah Polres tersebut bila digabungkan jumlah lakanya (7+11+8 = 26 kasus) telah melebihi setengah dari total laka lantas yang terjadi di wilayah Bali,” kata Kaanevopsda, Ops Zebra Agung-2022.

Kompol I Nyoman Gatra menambahkan, “Bahwa dalam rangka menciptakan kondisi kamseltibcarlantas yang baik, maka perlu dukungan kesadaran masyarakat dalam hal disiplin dalam berlalulintas agar dapat mengurangi jumlah fatalitas laka lantas yang terjadi,” terangnya.

Mengenai sistem tilang, pada Operasi Zebra sebelumnya di tahun 2021 masih menggunakan sistem tilang manual sedangkan yang diterapkan pada operasi kali ini di tahun 2022, yaitu sistem tilang elektronik (ETLE).

Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), merupakan sistem penegakan hukum dibidang lalu lintas yang berbasis teknologi informasi dengan menggunakan perangkat elektronik berupa kamera yang dapat mendeteksi pelanggaran lalu lintas dan data kendaraan bermotor secara otomatis (Automatic Number Plate Recognition).

“Penindakan pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan Ops Zebra Agung-2022 mengalami penurunan dibandingkan pelaksanaan Ops Zebra Agung-2021, dikarenakan sistem penindakan yang dirubah dari manual menjadi elektronik (ETLE),” jelas Kompol Gatra.

Berikut jumlah pelanggaran yang terdeteksi oleh kamera ETLE pada pelaksanaan Ops Zebra Agung-2022 (minggu pertama) di data Posko Ops Zebra Agung-2022, tercatat 119 pelanggaran yang tercapture di kamera ETLE Statis dengan 11.808 teguran.

“Secara umum pelaksanaan Operasi Zebra Agung-2022 sudah berjalan dengan baik, walaupun terjadi peningkatan jumlah kejadian laka lantas apabila dibandingkan dengan pelaksanaan Ops Zebra Agung-2021. Diharapkan masyarakat mau lebih disiplin dalam berlalulintas untuk dapat menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan, apalagi mendekati perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban dapat terjaga serta terciptanya kamseltibcarlantas yang presisi,” tutup Kompol I Nyoman Gatra, S.H., M.H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *