ANTISIPASI BENCANA GEMPA DAN KEBAKARAN, LAPAS PEREMPUAN KELAS II A KEROBOKAN GELAR SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA

Badung gentra.co.id – Rabu (28/12/2022) Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung dalam kegiatan simulasi bencana gempa dan kebakaran. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WITA bertempat di lapangan yang diikuti oleh 29 pegawai Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan dan 28 Warga Binaan perwakilan dari masing-masing kamar. Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada tamu undangan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dan memberikan materi serta simulasi kepada petugas dan warga binaan. “Kita selalu berdoa semoga tidak terjadi bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan di lapas ini. Saya harap baik petugas maupun warga binaan dapat bekerjasama untuk menciptakan situasi lapas yang selalu aman dan kondusif. Bagi perwakilan warga binaan agar mengikuti dan menyimak materi yang disampaikan dengan baik sehingga nantinya dapat membagikan ilmu yang akan didapat kepada warga binaan lainnya”, Ucap Andiyani.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, I Wayan Wirya yang mengapresiasi langkah Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan karena telah berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan dari petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung. Dalam pengarahannya, disampaikan bahwa api dapat dipadamkan dengan berbagai cara, yang paling penting adalah mengutamakan keselamatan. Cara memadamkan api yang dipraktekkan langsung dalam kegiatan ini adalah menggunakan karung basah dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Peserta simulasi diberikan arahan bagaimana teknik yang tepat saat memegang karung basah, cara berjalan dalam posisi aman, dan cara menggunakan APAR dengan benar sehingga api dapat padam dengan sempurna. Perwakilan peserta yang terdiri dari petugas dan warga binaan juga turut serta mempraktekkan teknik yang telah dipaparkan.

Materi selanjutnya yang disampaikan adalah tentang bencana gempa oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung. Dalam arahannya disampaikan bagaimana cara melindungi diri apabila terjadi gempa saat di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Disampaikan pula dimana titik kumpul aman di dalam Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan apabila terjadi gempa. Seluruh peserta kegiatan terlihat antusias, disamping itu pemberi materi juga memberikan kesempatan untuk bertanya ataupun berdiskusi apabila ada hal-hal yang kurang dipahami. Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi gempa yang melibatkan warga binaan dan petugas Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan. Simulasi dilaksanakan dimulai dengan petugas yang membunyikan lonceng dan arahan melalui pengeras suara tentang gempa yang seolah-olah sedang terjadi. Kemudian dengan sigap petugas yang lain membuka pintu masing-masing kamar dan mengarahkan Warga Binaan ke titik kumpul yang aman. Simulasi berjalan dengan baik sesuai arahan yang diberikan.

Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu menekankan terkait kesiapsiagaan yang merupakan kunci utama dalam penanganan bencana seperti kebakaran dan gempa. Salah satu hal yang harus dilakukan agar selalu siap sedia dalam mengantisipasi bencana adalah dengan Latihan. “Fungsi latihan seperti yang akan kita lakukan sekarang ini adalah membiasakan diri dalam penanganan suatu kejadian sehingga kita selalu siap dalam menghadapi bencana apapun”, ucap Anggiat
Kakanwil juga mengingatkan kepada seluruh Pegawai Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan untuk lebih memahami seluk beluk pintu dan segala sarana yang ada, karena hal ini penting agar ketika terjadi suatu bencana seperti Kebakaran di dalam Lapas seluruh petugas sudah mengetahui letak alat pemadam untuk melaksanakan SOP pemadaman yang telah ada.
“Dengan diadakannya latihan seperti ini saya berharap seluruh Pegawai nantinya akan memahami apa yang harus dilakukan ketika ada bencana kebakaran maupun gempa di dalam Lapas khususnya, serta bagaimana cara menghilangkan rasa panik, serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana kesigapan petugas jaga dalam membuka pintu blok penjara sehingga para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat diselamatkan saat terjadi bencana”, jelas Anggiat Napitupulu

(Rossa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *