Gentra News NTT – Belu, Menjelang dilaksanakan pengukuhan PSHT di wilayah Atambua, Satgas Yonif 742/SWY melaksanakan koordinasi secara ketat dengan pihak Imigrasi dan perguruan PSHT di wilayah Atambua. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya PSHT dari Timor Leste secara illegal di Kab. Belu. Pasi Intel dan Pakum Satgas Yonif 742/SWY berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Atambua dan Ketua PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) cabang Belu Bapak Nikson ( Sloi ) di perbatasan RI-RDTL tepatnya di Kabupaten Belu. Senin (10/6/2024)
Dalam waktu dekat di bulan Juli 2024 PSHT akan melakukan pengukuhan kepada beberapa orang muridnya, dan itu akan dilakukan di wilayah Kabupaten Belu, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada acara pengukuhan tersebut, Satgas Yonif 742/SWY, Imigrasi Atambua dan Ketua PSHT Kab. Belu memiliki komitmen bersama untuk menjaga ketertiban di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Pasi Intel Satgas menghimbau pada rekan-rekan PSHT melalui Ketuanya Yaitu Bapak Nikson (Sloi) pada saat pelaksanaan pengukuhan bulan juli nanti betul-betul diarahkan agar mereka tertib serta menghimbau anggota PSHT yang datang dari Timor Leste agar masuk ke Indonesia sesuai prosedur melengkapi dokumen resmi seperti Paspor dan administrasi lainnya sehingga bisa masuk Indonesia dengan aman.
Imigrasi dan Ketua PSHT menyambut positif himbauan dari Satgas dan siap bekerjasama dengan satgas untuk menjaga dan menertibkan apabila ada anggota PSHT yang bertindak diluar dari ketentuan. “Kami akan himbau kepada seluruh anggota kami melalui ketua ranting untuk patuhi aturan sehingga segala aktivitas PSHT bermanfaat positif bagi lingkungan sekitar dan acara bisa berjalan dengan lancar dan aman sesuai harapan kita bersama”. Tutur Ketua PSHT.
Rossa