Gentra.co.id Bali – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Idul Fitri yang di perkirakan jatuh pada 31 Maret 2025, Kodim 1617/Jembrana meningkatkan kesiagaan dengan memantau ketat aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang. Langkah ini di ambil untuk memastikan kelancaran arus mudik dan keamanan selama periode tersebut.
Penutupan operasional Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang akan berlangsung selama 24 jam, mulai pukul 06.00 WITA pada 29 Maret 2025 hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA, bertepatan dengan Hari Suci Nyepi. Penutupan ini di perkirakan akan mempengaruhi puncak arus mudik yang jatuh pada 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran).
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik dan potensi penumpukan kendaraan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan tiga kapal besar, yaitu KMP Munic, KMP Parama Kalyani, dan KMP Nawasena, guna mengurai kepadatan penyeberangan di Selat Bali. Selain itu, 54 kapal reguler juga di siagakan di Pelabuhan Gilimanuk, meskipun empat di antaranya masih dalam perbaikan.
Kodim 1617/Jembrana bekerja sama dengan Polres Jembrana, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya untuk menyiapkan langkah antisipatif. Beberapa titik penampungan, seperti di Mako Polsek, Koramil, dan masjid-masjid sepanjang jalur mudik, telah di siapkan untuk menampung pemudik yang mungkin terjebak akibat penutupan pelabuhan saat Nyepi.
Masyarakat di imbau untuk mengatur jadwal perjalanan dengan cermat, menghindari tanggal penutupan pelabuhan, dan memanfaatkan fasilitas penampungan yang telah di sediakan jika di perlukan. Dengan koordinasi dan kesiapan yang matang, di harapkan arus mudik menjelang Nyepi dan Idul Fitri 2025 dapat berjalan lancar dan aman.
Rossa