Gentra News Bali-SERIRIT – Sebanyak 90 orang warga Desa Adat Seririt melaksanakan upacara Pawaintenan dan 81 orang lainnya mengikuti Metatah Masal di Pesraman Kavilaswatatu, Sabtu (27/7). Acara sakral ini berlangsung meriah dan khidmat dengan dihadiri oleh Ida Empu Nabe Srimpu Putra Dwija Putra Kertha sebagai pemuput.
Jro Mangku Gede Mahayana Kusama selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa panitia telah mempersiapkan acara ini dengan matang selama beberapa bulan terakhir. Mulai dari koordinasi dengan pihak desa adat, pemuput, hingga para peserta. Harapan kami, upacara metatah massal ini dapat berjalan lancar dan memberikan berkah bagi seluruh umat Hindu yang berpartisipasi. Upacara metatah memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Hindu. Melalui upacara ini, kami berharap para peserta dapat mencapai kesucian batin dan meningkatkan kualitas spiritualnya. Semoga mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. Sedangkan Upacara Pawaintenan merupakan upacara suci bagi umat Hindu yang bertujuan untuk menyucikan diri dan memohon berkah kepada Sang Hyang Widhi. Sementara itu, Metatah Masal merupakan upacara potong gigi yang memiliki makna filosofis dalam kehidupan manusia.
Pelaksanaan upacara metatah massal ini merupakan momen yang sangat istimewa bagi kami. Kami bersyukur atas dukungan dari seluruh pihak, sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga upacara ini membawa keberkahan bagi seluruh umat Hindu dan mempererat tali persaudaraan di antara kita.
Dalam kesempatan terpisah Danramil 1609-03/Seririt, Kapten Inf Putu Suratnya menyampaikan bahwa Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen spiritual bagi para peserta, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara warga Desa Adat Seririt. Tegasnya