Gentra News Bali – Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, termasuk dalam hal pengelolaan air. Sehingga Indonesia akan melakukan hal yang sangat tepat dengan mengangkat pendekatan budaya lokal terkait tata kelola air di World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Setya Utama mengatakan Indonesia tidak hanya ingin menunjukkan kesiapannya sebagai tuan rumah, melainkan juga kehebatan budaya yang berkaitan dengan alam dan air.
“Indonesia tentu ingin menunjukkan keberhasilan hospitality penyelenggaraan World Water Forum ke-10. Yang tidak kalah penting juga Indonesia ingin memperlihatkan kehebatan kebudayaan Indonesia, yang memberikan pesan kepada dunia terutama budaya terkait dengan alam dan air,” kata Setya saat ditemui awak media di Nusa Dua Bali.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja juga mengatakan bahwa Indonesia akan mengangkat pendekatan budaya lokal dalam tata kelola air dalam WWF ke-10 di Bali.
“Keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat global. Praktik baik yang melibatkan seluruh stakeholder ini membuktikan bahwa Indonesia mampu memimpin dunia dalam menghadapi krisis air,” kata Endra.
Tata kelola air yang dilakukan melalui praktek-praktek kearifan lokal di banyak daerah di Indonesia tersebut, kata Endra, memberikan optimisme bahwa keputusan nyata akan diambil pemimpin dunia di WWF ke-10.
“Ini semua menjadi contoh baik yang bisa langsung disaksikan oleh para pemimpin dan delegasi dunia,” kata Endra.
Di samping itu sebagai tuan rumah WWF ke-10, Indonesia turut berkesempatan untuk memimpin perubahan dengan mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Selain itu, kerja sama global ini juga sangat penting dilakukan guna memperkuat political will untuk mengatasi masalah air.
Kemudian, Endra pun menegaskan bahwa Indonesia siap untuk mengambil peran aktif dalam mengimplementasikan dan memantau kemajuan dari kesepakatan di dalam forum.
“Indonesia akan memperkenalkan inisiatif dan inovasi yang telah dilakukan di bidang pengelolaan air. Ini termasuk pemanfaatan teknologi untuk efisiensi air dalam berbagai sektor seperti pertanian, pertambangan, industri dan pengelolaan daerah aliran sungai, serta strategi adaptasi dan mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi,” ucap Endra.
Rossa