Home / TNI AD

Sabtu, 10 Desember 2022 - 16:36 WIB

Xi Jinping Bawa Huawei Kembangkan Teknologi 5G Di Arab Saudi

Gentra Media News , RIYADH Presiden China Xi Jinping menenteng raksasa teknologi Huawei guna berbagi teknologi 5G di Arab Saudi.

Keikutsertaan Huawei jadi bab kontrak koordinasi bernilai ratusan triliun rupiah yang ditandatangani kedua negara di Riyadh, Kamis (8/12/2022).

Xi Jinping tiba di Istana Riyadh dalam upacara penyambutan yang megah. Ia diterima Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman.

Pertemuan pemimpin kedua negara kali ini menyediakan relasi China-Arab Saudi sudah diangkat ke titik tertinggi baru.

Selain perjanjian koordinasi ekonomi, kedua negara sepakat untuk mengadakan konferensi antara pemimpin negara secara bergiliran setiap dua tahun.

Para luar biasa yakin upaya diversifikasi industri Arab Saudi sanggup menjadi pasangan yang cocok untuk Belt and Road Initiative China.

Selama kunjungan tersebut, perusahaan Saudi dan China menandatangani 34 perjanjian investasi, meliputi energi hijau, transportasi, logistik, industri medis dan konstruksi.

Kunjungan tiga hari Xi Jinping ke kerajaan Saudi tergolong menghadiri KTT Arab dan Teluk diawasi ketat oleh AS mengingat relasi Washington- Riyadh berada pada titik terendah.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), penguasa de facto pengekspor minyak paling besar dunia, menyambut Xi di Istana Yamamah Riyadd, yang ialah kediaman resmi raja.

Terkait kehadiran Huawei, pejabat keselamatan AS sudah memperingatkan merek China menyerupai Huawei sanggup digunakan untuk mengusik jaringan nirkabel generasi kelima (5G) dan menghimpun informasi sensitif.

Namun Huawei sudah mengambil bab dalam membangun jaringan 5G di sebagian besar negara Teluk walaupun ada kekalutan dari AS.

Kedatangan Xi Jinping di Saudi Arabia sejak permulaan disambut istimewa. Formasi jet tempur Arab Saudi melayang menemani kehadiran pesawat kepresidenan China di langit Riyadh.

Para pemimpin Arab juga mulai berkumpul di ibu kota Saudi menjelang konferensi puncak dengan Xi, yang mau mengadakan obrolan terpisah dengan enam anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Baca Juga :  Fakta-fakta Terkait Insiden Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Ditemukan 2 Bom di Lokasi

Para pemimpin yang berkumpul di Riyadh tergolong Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Tunisia Kais Saied, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin de facto Sudan Abdel Fattah al-Burhan.

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati juga mengonfirmasi kehadiran mereka.

Kunjungan Xi Jinping menjadi saksi upaya kedua belah pihak untuk mengembangkan pertukaran orang-ke-orang antara kedua negara.

Xi Jinping dikutip media Saudi mengatakan, China dan Arab Saudi sudah saling mengagumi dan melaksanakan pertukaran persahabatan sejak zaman kuno.

Rasa saling menghormati tersebut sudah dijalankan sampai di saat ini. China oke mendaftarkan Arab Saudi selaku tujuan perjalanan golongan dan memperluas pertukaran personel serta pertukaran budaya dan orang-ke-orang antara kedua belah pihak.

Para luar biasa yakin relasi China-Saudi memainkan tugas penting dalam mengembangkan relasi antara China dan negara-negara Arab, selaku pola kolaborasi Selatan-Selatan.

Sebagai satu-satunya anggota G20 di antara negara-negara Arab, Arab Saudi sudah menyaksikan imbas regionalnya tumbuh.

Kini lebih banyak negara Arab menyadari China mengiklankan perdamaian dan pembangunan di kawasan, sementara AS lebih banyak menyebabkan konflik.

Abdulaziz O. Sager, Kepala Pusat Penelitian Teluk di Arab Saudi menyampaikan terhadap Global Times relasi China-Arab Saudi yakni pola baik di kawasan Timur Tengah.

Hubungan yang luar biasa didasarkan pada saling menguntungkan kepentingan dan non-intervensi dalam permasalahan domestik dari kedua belah pihak.

“Kami tidak akan ikut campur dalam permasalahan antara AS dan China. Kami tidak akan mengambil posisi AS terkait China. Kami pikir relasi kami dengan China sungguh penting, dan sungguh berharga,” kata Sager.

“Ada banyak hal yang saling melengkapi antara BRI dan visi Saudi 2030,” kata Sager, mencatat ini membuka banyak kesempatan bagi China dan Arab Saudi untuk memiliki ikatan yang lebih kuat.

Baca Juga :  Babinsa Semarapura Kangin Dampingi Dinsos Salurkan Sembako Bagi Warga Terdampak Banjir

Di masa lalu, banyak negara Timur Tengah dipandang selaku proksi barat tapi kini menjajal untuk menetralisir identitas tersebut dengan melakukan pembangunan sendiri.

Mereka mencari keseimbangan dalam kolaborasi dengan negara-negara besar. Hal ini dikemukakan Zhu Weilie, Direktur Timur Tengah Studies Institute di Shanghai International Studies University.

“Hubungan strategis China-Saudi kini sudah memasuki tingkat gres yang meliputi lebih banyak bidang, dan kedua negara memiliki aspirasi yang serupa dalam pembangunan dan reformasi negara, utamanya dalam energi hijau dan ekonomi digital,” kata Zhu.

Fahad Almeniaee, Direktur Unit China dan Timur Jauh dari Pusat Penelitian dan Pengetahuan Komunikasi yang berbasis di Riyadh, menyampaikan kunjungan Xi sukses dengan semua standar.

Mengomentari KTT China-Saudi, situs informasi Middle East Eye menyampaikan tujuan China dan Teluk selaras dalam banyak domain.

“Ini kenyataan yang meningkat di Teluk dan kemungkinan KTT akan mengembangkan sinergi ekonomi ini ke tingkat yang baru. Selanjutnya menantang hegemoni AS,” kata situs informasi itu.

Kunjungan Xi ke Arab Saudi ini menggarisbawahi imbas Beijing yang berkembang di Timur Tengah dan menggambarkan perbedaan perlakuan di saat Presiden AS Joe Biden berkunjung ke Arab Saudi pada Juli.

“Lebih banyak negara Teluk mengerti di saat AS menyebutkan keamanan, itu menjadi tidak kondusif bagi mereka,” kata Wang Guangda, Sekjen Pusat Penelitian China-Arab di Reformasi dan Pembangunan di Shanghai International Studies University.

China berharap untuk mengiklankan faedah bagi orang-orang dari kedua belah pihak ketimbang berkompetisi dengan AS dalam hal imbas di Kawasan, atau mengisi kekosongan yang ditinggalkan AS.

Hubungan China-GCC sudah meraih pertumbuhan yang sehat, stabil dan komprehensif, berada di garis depan relasi China dengan negara-negara Arab. China tetap menjadi teman jualan paling besar GCC sejak lama.(Tribunnews.com/Aljazeera/GlobalTimes/xna)

Sumber darihttps://www.tribunnews.com/internasional/2022/12/09/xi-jinping-bawa-huawei-kembangkan-teknologi-5g-di-arab-saudi?page=all

Share :

Baca Juga

TNI AD

Danramil Sukasada dan Babinsa Wanagiri Hadiri Upacara Piodalan di Pura Puncak Arca Desa Wanagiri.

TNI AD

Hadiri Acara Syukuran 3 Bulanan Bukti Kedekatan Babinsa dengan Masyarakat di Desa Binaannya

TNI AD

BABINSA DESA’ SUWUG AJAK WARG GOTONG ROYONG

TNI AD

Babinsa Mengwi Dampingi Pelaksanaan Sero Survey Antibodi Sars COV-2 Berbasis Komunitas

TNI AD

Kemanunggalan Babinsa Dengan Warga Tercermin Dari Komsos

TNI AD

Pastikan Kesiapan Arena, Danrem 162/WB Tinjau Progres Arena Voli Babaretow Desa Jelantik

TNI AD

Kodim Belu Kirim 193 Orang Casis Tamtama PK TNI AD Tahun 2023 Untuk Mengikuti Seleksi Di Kupang

TNI AD

Hari Libur Dimanfaatkan Oleh Babinsa Untuk Melakukan Komsos Bersama Warga Di Desa Binaan

You cannot copy content of this page