Antusias Warga Ikuti Penyuluhan Pertanian dan Peternakan Pada Kegiatan TMMD Ke-120 Kodim 1626/Bangli



Gentra News Bali, Bangli – Dalam rangka kegiatan Sasaran Non Fisik TMMD Ke-120 Kodim 1626/Bangli TA 2024 telah menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Pertanian dan Peternakan dengan tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan Di Wilayah” dengan mengundang Narasumber dari Dinas PKP dan Perikanan Kab. Bangli yang digelar di Balai Banjar Pukuh, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Rabu (15/5/2024).

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Perwira Seksi Teritorial Kodim 1626/Bangli Kapten Inf I Dewa Gede Yudawan, Kabid Peternakan dan Keswan Dinas PKP dan Perikanan Kab. Bangli Drh I Made Armana sebagai narasumber, Anggota Staf Kordinator PPL UPT Dinas PKP dan Peternakan Kec. Susut Nikodemus Nggaba sebagai narasumber, dan peserta penyuluhan yaitu dari warga masyarakat Banjar Pukuh Desa Tiga yang seluruhnya berjumlah 50 Orang.

Dalam sambutannya Perwira Seksi Teritorial Kodim 1626/Bangli Kapten Inf I Dewa Gede Yudawan mengucapkan terimakasih kepada narasumber serta warga masyarakat yang antusias hadir pada kegiatan penyuluhan Pertanian dan Peternakan yang merupakan sasaran non fisik TMMD Ke-120 Kodim 1626/Bangli TA 2024.

Ia juga berharap dengan dilaksanakan kegiatan penyuluhan ini bisa bermanfaat bagi warga masyarakat, untuk itu dipersilahkan menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh narasumber, bagi warga yang belum mengerti dengan hal-hal yang disampaikan, dipersilahkan ditanyakan ke narasumber.

Penyampaian dari Drh I Made Armana selaku narasumber menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kodim 1626/Bangli, kami merasa terhormat diundang menjadi narasumber untuk mengisi kegiatan non fisik dalam rangka TMMD Ke-120.

Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan materi tentang penyakit PMK dimana penyakit PMK muncul kembali di Indonesia khususnya khususnya Bali pada tanggal 7 April 2022, sesuai data kasus PMK yang dilaporkan ke Pusat kasus terkonfirmasi positif PMK di kabupaten Bangli sebanyak 8 kasus.

“Penyakit PMK menyerang hewan ternak berkuku belah, PMK disebabkan oleh virus RNA rantai dan masa inkubasi sangat cepat 2 s.d 14 hari, penularan sangat cepat tetapi tingkat kematian sangat rendah” jalanya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa tanda – tanda klinis ternak terjangkit PMK yaitu antara lian hipersalipasi (keluar air liur pada mulut secara berlebihan), lepuh pada mulut, lepuh dan bengkak pada kaki, suhu badan meninggi dan nafsu makan menurun, sapi perah akan timbul gejala bengkak pada puting susu dan air susunya tidak maksimal.

Penularan penyakit PMK yaitu Inseminasi buatan (IB), melalui udara, kontak langsung dan juga melalui vektor. Faktor predisposisi/faktor-faktor yang mempermudah penyebaran virus PMK antara lain faktor hospes/penyelundupan tidak terkontrol hewan ternak yang tertular virus PMK, dan faktor alam

Lanjut, penyakit PMK bisa di diagnosa secara klinis maupun secara laboratorium, pencegahan virus PMK dengan cara karantina dan menghentikan mobilitas jual beli, Stamping out (pemusnahan), Tracking (penelusuran), Surveilans, Kontrol hewan liar, Kontrol vektor dan KIE (penyuluhan). Tindak lanjut wabah yaitu dengan upaya Biosekunti KIE (penyuluhan), vaksinasi dan pemotongan bersyarat terhadap hewan tertular.

“Dari seluruh penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit PMK sangat berbahaya karena dapat merugikan masyarakat secara ekonomi” tegasnya.

Dilanjutkan dengan tanya jawab dan penyuluhan tentang pertanian yang disimpulkan bahwa narasumber menyarankan kepada warga dalam menangani penyakit yang menyerang tanaman lebih mengutamakan gunakan obat-obatan yang alami dan harapannya sebisa mungkin mengurangi penggunaan pestisida.
(Pendim 1626/Bangli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!